atas
loading...
Patriot NKRI - Kematian saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam, di tangan seorang wanita diduga agen rahasia telah membuat publik mempertanyakan sepak terjang intel Korut perempuan selama ini.
Salah satu mantan agen rahasia Korut yang kini menjadi pembelot, Kim Hyun-hee, membongkar operasi terbesar yang pernah diperintahkan negara kepadanya. Misi yang diberikan kepadanya tidak main-main, bahkan ratusan orang tewas di tangannya saat itu.
Ketika itu, Hyun-hee yang baru berusia 25 pada tahun 1987 diutus untuk melakukan pemboman di maskapai Korean Air 858. Tujuannya, agar orang asing tidak berpartisipasi dalam Olimpiade Seoul 1988.
Hyun-hee menjalankan aksinya dengan rekan agen lain dan menaiki maskapai Korean Air dari Baghdad. Begitu pesawat transit di Abu Dhabi, dia dan rekannya menaruh sebuah bom dalam koper yang kemudian ditempatkan di kabin pesawat.
Sebelum pesawat terbang kembali, dia dan rekannya turun dari burung besi tersebut. Pesawat, yang sudah ditanami bom itu, akhirnya meledak saat melewati Laut Andaman beberapa jam usai lepas landas. Sebanyak 115 penumpang tewas dalam tragedi tersebut.
Hyun-hee dan rekannya ditangkap di Bahrain, setelah sebelumnya melakukan upaya bunuh diri dengan racun sianida agar tidak tertangkap. Tetapi, upaya bunuh diri Hyun-hee gagal dan akhirnya dia dikirim ke Korea Selatan di mana kemudian identitasnya terbongkar oleh media internasional.
Dari pengakuannya, misi tersebut diberikan langsung oleh orang terkuat di Korut Kim Il-sung atau Kim Jong-il, ayah dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-un. "Di Korea Utara, semua hal berpusat kepada Kim Il-sung dan putranya Kim Jong-il," kata Hyun-hee kepada harian BBC sebagaimana dikutip dari laman Today Online, Jumat (17/2).
"Apapun yang diperintahkan oleh mereka bisa dibenarkan. Dan setiap perintah harus dilakukan dengan loyalitas tanpa batas. Selain itu, Anda juga harus siap mengorbankan hidup Anda setiap kali mendapatkan sebuah misi," tambahnya. Usai semua misinya tertangkap basah, Hyun-hee kini tinggal di sebuah lokasi rahasia di Korsel yang sangat dilindungi untuk menghindari pembalasan dari Korut.
Kelihaian para agen perempuan Korut terbukti dari berbagai misi yang telah dilakukan. Dibekali dengan penampilan menarik, seperangkat racun, dan keahlian, mereka bisa dengan mudah berubah jadi mesin pembunuh bagi targetnya.
"Agen perempuan Korut biasanya dilatih cara membunuh menggunakan racun," kata salah seorang pembelot Korut yang kini bekerja sebagai pengamat terkemuka yang fokus terhadap misi pembunuhan Korut, An Chan-Il.
"Dipilihnya perempuan sebagai mesin pembunuh karena mereka bisa menyembunyikan suntikan kecil berbahan plastik dalam peralatan wanita seperti lipstik, kosmetik, ataupun dalam pakaian. Alat berbahan plastik itu bisa disembunyikan tanpa terdeteksi alat pengaman di bandara," tambahnya.
Harus Cantik Dan Menarik
Perekrutan para agen perempuan dilakukan secara hati-hati. Kecerdasan, atribut fisik, serta latar belakang keluarga turut menjadi hal yang dipertimbangkan sebelum direkrut jadi agen.
"Penampilan menarik merupakan hal terpenting, tetapi jelas ini sangat berbeda dengan sebuah kontes kecantikan. Seorang perempuan dengan wajah dan tubuh menawan tidak bakal dianggap sebagai ancaman meskipun mereka harus berinteraksi secara fisik dengan target," jelas An.
Kemudian, tutur An, jika dia merupakan agen Korut, maka usai pelaksanaan misi biasanya mereka akan menghilang tanpa jejak atau bunuh diri saat terancam bahaya atau akan tertangkap.
Sumber: merdeka.com
loading...